Pertapaan Gedono Salatiga. Wisata Religi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono yang terletak di lereng gunung Merbabu salatiga adalah sebuah Pertapaan Biarawati Trappist yang didirikan tahun 1985 Di biara ini terdapat sekitar 35 suster yang mengabdikan dirinya dalam kesederhanaan dan doa kontemplatif Mereka tidak bergaul dengan orang luar Karya mereka dapat dilihat dari kerja tangan dlm membuat hosti selai kefir.

Vigili Malam Paskah 2019 Di Pertapaan Gedono Youtube pertapaan gedono salatiga
Vigili Malam Paskah 2019 Di Pertapaan Gedono Youtube from YouTube

Pertapaan Gedono = 0298 7100615 (Bagi yang berminat menginap di Pertapaan Gedono diharapkan menghubungi minimal 2 minggu sebelumnya dan diharapkan menghubungi suster selain jam doa) Ojek Pertapaan Gedono – Terminal Tingkir (pak Sutari) = 081904860591 Aku dengan latar belakang eksterior bangunan Pertapaan Gedono.

REFRESHING KE PERTAPAAN BUNDA PEMERSATU GEDONO SALATIGA

REFRESHING KE PERTAPAAN BUNDA PEMERSATU GEDONO SALATIGA Puji Tuhan kepada Allah yang maha Agung atas berkatNya kami Panitia Paskah Gereja Katolik Santo Andreas kesampaian juga pergi ke Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Salatiga Tidak ada tujuan khusus dari acara kami ini hanya sekedar refreshing dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

PERTAPAAN BUNDA PEMERSATU GEDONO SALATIGA ~ KUMZIAR

Official Name Pertapaan Bunda Permersatu N° 57 Country Indonesia City Salatiga (Jateng) Address Gedono / Teromol pos 806 Postcode 50702.

Wisata Religi Pertapaan Susteran Gedono Salatiga The Santo

PERTAPAAN BUNDA PEMERSATU GEDONO SALATIGA Setiap pribadi memiliki hak/dapat menentukan pilihan bagaimana “cara” menjalani hidup ini Setiap pilihan yang diambil akan dapat dijalani dengan ikhlas sukacita penuh penghayatan serta bertanggungjawab jika kita selalu memabawa pergumulan hidup kita kepada Tuhan dan yakin bahwa Tuhan sendirilah.

Vigili Malam Paskah 2019 Di Pertapaan Gedono Youtube

Ziarah di Pertapaan deta bercerita: Kisah Bunda Pemersatu Gedono

menginap di pertapaan gedono salatiga :: Ventera Tour

Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Wikipedia bahasa Indonesia

Gedono : Ordre Cistercien de la Stricte Observance: OCSO

Sejarah KomunitasGeografiSarana PertapaanKehidupan MonastikUsaha Dan Produk Yang DihasilkanPelayanan MasyarakatSahabatSahabat Cisterciensis GedonoPimpinanLihat PulaSumber KutipanPendirian Pada tahun 1962 Dom Bavo van der Ham OCSO sebagai Superior Pertapaan Rawaseneng pada saat itu mengadakan kontak dengan Biara Trapistin Maria Frieden di Dahlem Jerman agar mereka bersedia merintis biara Trapistin di Indonesia Setelah proses yang cukup panjang dengan berbagai kendala yang tidak dapat diatasi Dom Frans Harjawiyata OCSO sebagai Superior Pertapaan Rawaseneng berikutnya—dari hasil permenungannya bersama dengan Dom Ambrose Southey OCSO yang kelak menjadi Abbas Generalis (Pemimpi Perkembangan Pada tanggal 26 Januari 1994—bertepatan dengan Pesta St Robertus St Alberikus dan St Stefanus Harding—Pertapaan Gedono diangkat menjadi biara otonom dengan status priorat dan Ibu Martha Elisabeth Driscoll OCSO terpilih sebagai Priorin Kemudian pertapaan ini diberikan status keabdisan (abbacy) pada tanggal 26 Januari 2000 dan Ibu Martha Driscoll OCSO terpilih sebagai pimpinannya (Abdis) Pelantikannya sebagai abdis dilakukan pada tanggal 11 Februari 2000 dalam Misa yang dipimpin oleh Usku Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono terletak di Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan di Kabupaten Semarang Jawa Tengah kirakira 15 kilometer ke arah barat daya Kota Salatiga Pertapaan yang terletak di lereng Gunung Merbabu sisi timur laut ini dapat ditempuh dari jalan raya Salatiga – Boyolali dengan jarak sekitar 7 kilometer dan jalan menuju ke sana telah sepenuhnya diaspalPertapaan Gedono kirakira berjarak 80 kilometer dari Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Secara umum Desa Jetak terletak pada ketinggian 1000 mdpl (meter di atas permukaan laut) Satusatunya sumber air di desa ini terdapat di Dusun Weru B dan dinamakan Gua Gedono Namun demikian pada saat pembangunan kompleks pertapaan tercatat bahwa pihak pertapaan menggunakan sumber air di Kenteng Desa Tajuk dan di suatu tempat di Desa Ngaglik Boyolali Daerah Gedono dikatakan memiliki kelembapan yang sangat tinggi dengan angin yang sangat kencang dan berkabuttebal selama beberapa bulan sepanjang tahun Tanah Per Lahan Berdirinya Pertapaan Gedono di lahan yang ditempati sekarang diawali dari proses pencarian tanah oleh pihak Pertapaan Rawaseneng pada tahun 1962 di Kandangan untuk komunitas rubiah yang akan dibentuknya ini Proses pencarian berlanjut pada tahun 1979 di sekitar Desa Bedono di Kecamatan Jambu Semarang Karena masih belum menemukan tempat yang tepat pencarian dilanjutkan pada tahun 1980 dengan meninjau 3 lokasi di sekitar Kota Salatigadan diputuskan untuk memilih salah satu di antaranya y Bangunan Perencanaan pembangunan kompleks Pertapaan Gedono tahap pertama dimulai pada tahun 1984 dan dikoordinasi oleh pihak Pertapaan Rawaseneng Disepakati bahwa RD YB Mangunwijaya (dikenal dengan panggilan Romo Mangun) ketua Yayasan Pondok Rakyat mengerjakan prarencana keseluruhan kompleks pertapaan dan rancangan pembangunan tahap satu Dana pembangunan diperoleh dari sumbangan perorangan dan lembagalembaga di dalam maupun luar negeri Setelah mendapatkan semua izin yang dibutuhkan pembanguna Para rubiah Gedono seperti halnya semua rubiah dan rahib dari Ordo Trapis menjalani kehidupan sesuai teladan Santo Benediktus sebagaimana tertulis dalam Peraturan Santo Benediktus yang dibacakan setiap hari seusai Ibadat Pagi (Laudes) pk 0545 Kehidupan kontemplatif yang mereka lakukan diarahkan sepenuhnya kepada Allah dalam keheningan doa dan semangat pertobatan yang berkesinambungan Karena pertobatan dipandang membutuhkan penyadaran secara terusmenerus maka kehidupan mereka utamanya “berada dalam Masa Puasa” Kehidupan para rubiah Gedono dijalani tanpa banyak berbicara sama seperti para rahib Rawaseneng sehingga orang Jawa mengatakan kalau mereka “mbatin” (berbicara dalam hati) Selain perayaan Ekaristi setiap hari mereka melaksanakan rangkaian Ibadat Harian sebanyak 7 kali pertamatama dimulai dengan “Ibadat Malam” (saat ini disebut Ibadat Bacaan atau Officium lectionis) pada pk 0315 yang dilanjutkan dengan doa hening selama 30 menit dan Lectio Divina (Bacaan Ilahi) Sejak adanya Pertapaan Gedono masyarakat Desa Jetak yang dahulu hanya mendapat penghasilan dari sektor pertanian dapat memperoleh tambahan penghasilan melalui beragam pekerjaan yang disediakan pihak pertapaan terutama pada masa panen cengkih Karenanya pertapaan dianggap memiliki peranan penting dalam peningkatan ekonomi Desa Jetak Selain terdapat beberapa hektar perkebunan cengkih dalam kompleks pertapaan juga terdapat perkebunan sayur organik dan peternakan sapi perah Pada tahun 2013 dilaporkan bahwa mereka memiliki 3 sapi betina untuk memenuhi kebutuhan susu bagi pertapaan dan masyarakat sekitar dikaryakan dalam pemeliharaan sapisapi tersebut Kelebihan susu yang dihasilkan digunakan untuk pembuatan kejudan kefir Sebagai sumber nafkah utama para rubiah mereka membuat berbagai produk seperti hosti kue konsentrat sirup dan selai kalender kartu rohani serta ikon devosional Hanya potonganpotongan hosti utuh yang dipasarkan untuk digunakan dalam misa sementara sisanya Selain sebagai mata pencaharian para rubiah Gedono juga memandang pekerjaan yang mereka lakukan sebagai sarana untuk menyatakan solidaritas kepada masyarakat kecil kerja tangan dianggap sebagai “kesempatan yang menunjang perkembangan pribadi untuk memberi diri masingmasing kepada sesama”Pelayanan yang mereka lakukan kepada masyarakat di sekitar pertapaan misalnya bantuan berupa alat sekolah kepada anakanak yang tidak mampu “pengobatan gratis” (jasa dokter digratiskan pembelian obat ditetapkan dengan tarif yang murah) setiap bulan pasar murah memastikan penyaluran air bersih ke rumahrumah penduduk pembuatan MCK dan lainnya Ketika terjadi gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006 para korban gempa tidak mampu membiayai pembangunan rumah mereka yang hancur meskipun telah mendapat bantuan bahanbahan bangunan dari pemerintah Pertapaan Gedono bekerja sama dengan seorang imam paroki agar dapat mengkaryakan orangorang di daerah sekitar pertapaan yang kehilangan pekerjaan unt SahabatSahabat Cisterciensis Gedono (SSCG) merupakan suatu perkumpulan awam Katolik yang dimiliki oleh Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono secara resmi didirikan pada tanggal 15 Desember 2002 oleh Ibu Abdis Martha Driscoll OCSO Mereka terdiri dari kaum awam yang memiliki komitmen untuk menghayati dan menjalankan spiritualitas monastik Sistersien di dalam kehidupan mereka masingmasing di tengah masyarakat dengan bimbingan sang Abdis dan seorang pembimbing rohani lain Suatu laporan dari tahun 2014 menyebutkan bahwa perkumpulan tersebut memiliki sekitar 25 anggota yang berasal dari berbagai daerah seperti Semarang Solo Bogor Surabaya Gombong Jakarta Lombok dan bahkan Singapura Pimpinan komunitas sejak didirikan secara resmi pada tahun 1987 1 1987 – 1994 Martha Elisabeth Driscoll OCSO (Superior) 2 1994 – 2000 Martha Elisabeth Driscoll OCSO (Priorin Tituler) 3 Sejak 2000 Martha Elisabeth Driscoll OCSO (Abdis) Pertapaan Trappist Lamanabi di Tanjung Bunga Flores Timur Andriyani Fitriya (2014) “Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan” (PDF) Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Skripsi Program StudNatalia GS Feronika (2011) Desain Interior Rumah Retret Katholik Di Kemuning Dengan Pendekatan Eco Design Dalam Konsep Kristiani (PDF) Skripsi Jurusan Desain Interior FSSR Universitas Sebelas Didirikan 12 April 1987Biara induk Nama lengkap Pertapaan Bunda Pemersatu GedonoOrdo (OCSO).